Muhammadiyah Serukan Boikot, Bos Starbucks Dianggap Dukung LGBT.
Jakarta - Pengurus Pusat (PP) bidang ekonomi Muhammadiyah menyerukan boikot terhadap produk Starbucks. Boikot itu sebagai bentuk protes terhadap pernyataan CEO Starbucks, Howard Schultz yang dianggap mendukung pernikahan sejenis.
"Sudah saatnya pemerintah Indonesia mempertimbangkan
untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia karena ideologi bisnis dan pandangan
hidup yang mereka dukung dan kembangkan jelas-jelas tidak sesuai dan sejalan
dengan ideologi bangsa kita yaitu Pancasila," ujar Ketua Bidang Ekonomi PP
Muhammadiyah, Anwar Abbas dalam keterangannya, Jumat (30/6/2017).
"Dari beberapa media diketahui bahwa sikap dari Howard
Schultz CEO Starbucks jelas-jelas sangat mendukung gerakan gay atau LGBT,"
sambungnya.
Sikap Schultz
ini, menurut Anwar, akan menjadi acuan atau pedoman bagi seluruh pimpinan
Starbucks di seluruh Indonesia termasuk di Indonesia. Karena itu pemerintah
diminta mempertimbangkan pencabuan izin Starbucks di Indonesia.
Ditegaskan Anwar, bangsa Indonesia menolak dirusak dengan
pandangan atau pemahaman yang bertentangan dengan nilai agama dan budaya.
"Maka sudah saatnya masyarakat dan seluruh rakyat
Indonesia untuk mempertimbangkan langkah-langkah pemboikotan terhadap
produk-produk dari Starbucks ini jika seandainya sikap dan pandangan hidup
mereka tetap tidak berubah karena kita tidak mau untuk mempertahankan sebuah
perusahaan yang berskala global tersebut jati diri kita sebagai bangsa yang
beragama dan berbudaya menjadi rusak," tutur Anwar.
Seruan boikot
Starbucks juga menggema oleh netizen di media sosial Twitter. Hashtag
#BoikotStarbucks hingga pukul 19.19 WIB berada di posisi kedua Trending Topic
Twitter dengan 2.861 cuitan. Ada netizen yang menentang sikap dari Schultz yang
mendukung gerakan LGBT. Namun tak sedikit pula yang mengkritisi seruan boikot
ini. Mereka yang mengkritisi beranggapan banyak bos-bos produk global lain yang
mendukung LGBT, namun tak ada seruan boikot untuk mereka.
Sementara detikcom
hingga saat ini belum mendapatkan pernyataan dari pihak PT MAP Boga Adiperkasa
Tbk selaku pemegang lisensi Starbukcs di Indonesia. Manajemen dihubungi, namun
belum merespons.
Sumber: Detik
Post a Comment