Tabungan Mahasiswi Ini Melonjak Drastis Hingga $ 4.6 miliyar. Seperti ini Kebenarannya..
Apa jadinya jika uang di ATM kita menjadi tak terhingga?
Keberuntungan seperti itu dialami oleh seorang mahasiswi teknik kimia asal
Malaysia yang sedang menempuh kuliah di Sydney.
Christine Jiaxin Lee (21), mahasiswi Sydney University,
ketiban uang bermiliaran dari akun bank Westpac-nya di tahun 2012. Karena
sistem bank mengalami kesalahan, hal ini sontak menambah angka saldo uang dalam
akun bank milik Lee.
Christine Jiaxin Lee |
Namun, Lee baru menyadari hal tersebut pada Juli 2014.
Kesalahan pada kartu ATM milik Lee, membuatnya dapat mengakses uang secara tak
terbatas.
Selama sebelas bulan, Lee dengan bebas membelanjakan semua
uang di rekeningnya hingga mencapai $ 4.6 miliyar. Uang itu ia habiskan untuk
membeli berbagai macam tas dan aksesori dari merek ternama, mulai dari Dior
hingga Hermes.
Koleksi tas mahal milik Lee. Source: nextshark.com |
Lee juga sempat menghabiskan uangnya untuk membeli ponsel,
kamera, dan sebuah vacuum cleaner. Kesalahan ini kemudian diketahui oleh pihak
bank pada April 2015. Lee kemudian mendapat kontak oleh pihak bank untuk
mengembalikan seluruh uang yang telah dihabiskannya.
Ketika tahu bahwa polisi menyelidikinya, Lee paham bahwa ia
harus segera mengatur paspor emergensi untuknya. Ia melakukan hal ini agar ia
bisa pergi dari Australia. Namun pihak polisi sempat menahan mahasiswi itu pada
Mei 2015 di bandara ketika ia berusaha untuk terbang ke negara asalnya.
Lee sempat dijatuhkan pidana kriminal oleh pihak bank akibat
hal ini. Akan tetapi, dikabarkan pada awal Desember 2017 lalu, jaksa telah
menghentikan dakwaan tersebut pada Lee.
Seorang pria juga mendapat dakwaan penipuan karena menarik
sebesar $ 2.1 miliyar dari ATM. Setelah tahu pria itu terbebas dari dakwaan,
kasus Lee juga akhirnya dihentikan.
Menurut pengacaranya, Lee akan melanjutkan hidupnya dan
diperkirakan akan kembali ke Malaysia. Belum diketahui apakah pihak bank
mengambil barang-barang yang telah dibeli oleh Lee. Tapi dari kasus yang
terulang ini, bisa jadi kesalahan justru terletak dari kebijakan bank.
Source: http://bit.ly/2jifALk
Post a Comment